Repost: No Free Lunch!


Semboyan pada judul tersebut adalah salah satu prinsip dasar dalam beretika atau membuat keputusan saat berhadapan dengan permasalahan etika. (hasil belajar satu bab dari Ethics in E-commerce..hehe)

Apa itu etika?
Etika digunakan sebagai landasan untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah saat tidak atau belum ada aturan tertulis (hukum) yang berlaku.
Yah, mungkin sama dengan norma sosial (eh?)

Jadi apa makna dari “No Free Lunch” ini?
Bahwa tidak ada yang GRATIS di dunia ini. Bahkan, e-book atau artikel-artikel di internet yang katanya FREE pun sebenarnya tidah “gratis”.
Lho, kan gak ada harganya? toh dari penulis nya juga tidak minta bayaran apapun?
Yup, memang secara materil si empunya tidak meminta sepeserpun… tapi secara etika, penulis pasti sangat senang jika yang menggunakan/mengutip hasil karyanya tersebut mencantumkan sumbernya atau mempromosikan sumbernya.

Tapi, ada lho orang yang memang tidak mengharapkan balasan apapun dari yang ngambil alias IKHLAS gitu.

Ikhlas itu apa sih?
Beberapa hari lalu saya baru diskusi dengan suami tentang masalah ikhlas ini.
“Kalau kita sedekah, trus mengharapkan balasan dari Allah yg berlipat atau berharap Allah menolong kita dari kesulitan yg sedang dihadapi.. itu masuk ikhlas gak?”
saya tidak akan menuliskan diskusi panjang lebar kami, tapi intinya..
“ikhlas itu artinya tidak mengharap balasan dari manusia, tapi dari Allah mah boleh-boleh aja. Toh Allah selalu mengiming-imingi dengan balasan tertentu klo kita ibadah”
Misalnya, “sholat berjamaah itu nilainya 27 derajat”

Nah, klo kita kerja ikhlas tuh, berarti boleh aja mengharap balasan, tapi dari Allah.. sebagaimana surat At-Taubah : 105
“Dan bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang2 mukmin…”

So, klo kita kerja atau berbuat apapun… boleh lah kita mengharap imbalan… tapi imbalan dari Allah.

Trus, hubungannya dengan etika tadi?
Pada hakikatnya, semua orang tuh mengharapkan balasan atas kerja kerasnya. Gak ada yang gratis.
Tapi tiap orang berbeada, ada yang menghitung dengan nilai materil.. ada yang berharap imbalan non materiil (seperti rasa terima kasih, referensi, dsb) dan ada juga yang berharap cukup balasan dari Allah saja..

jadi, kalau kamu terlibat kerja dengan orang lain atau menggunakan hasil kerja orang lain… jangan lupa untuk memberikan “balasan”. Minimal do’a agar Allah membalas dengan balasan yang lebih baik..

Note: postingan ini saya salin dari blog lama saya yang ditulis tahun 2013


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *